Home » Archive for 04/08/15
suspensi mobil
Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir. 1. SUSPENSI
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent suspension). Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
2. KOMPONEN UTAMA
PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan.
Ada tiga tipe pegas, yaitu
1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.
2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.
3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.
SHOCK ABSORBER
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.
Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.
2) Menurut Konstruksi
Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).
3) Menurut Media Kerjanya
Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja.
Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.
PENTING
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug. Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.
Posted by wiwit haryadi
at 1:08 PM,
Add Comment
Read more
langkah membongkar transmisi
MEMBONGKAR UNIT TRANSMISI ADALAH PRAKTEK YANG PALING DIUNGGUL KAN ADALAM PEMBONGKARAN KOMPONEN INI
Komponen komponen transmisi manual.
Komponen komponen transmisi manual.
Komponen-komponen transmisi manual Toyota Kijang (1-40)
Komponen transmisi manual (Ianjutan)
Langkah-Iangkah membongkar.
1. Lepaskan garpu pembebas dan hub dengan bantalan pembebas.
2. Lepas roda gigi gerak speedometer dam switch lampu mundur.
3. Lepas rakitan tutup bak transmisi.
4. Lepas rumah kopling dan penahan-bantalan depan.
5. Lepas extension housing.
11. Lepas roda gigi counter.
a) Lepas roda gigi counter.
b) Lepas dua bantalan rol jarum dan spacer dari roda counter.
c) Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi.
a) Lepas roda gigi counter.
b) Lepas dua bantalan rol jarum dan spacer dari roda counter.
c) Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi.
8. Melepas roda gigi counter
12. Ukur celah dorong setiap roda gigi menggunakan feeler gauge
ukur celah dorong.
ukur celah dorong.
Celah standar : 0,10 10,25 mm (0,0039 — 0,0098 in).
Celah maksimum : 0,25 (0,01 in).
Celah maksimum : 0,25 (0,01 in).
9. Mengukur celah dorong setiap roda gigi
13. Lepas roda gigi Speedometer
a) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring.
b) Lepas roda gigi penggerak speedometer.
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci.
d) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring
a) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring.
b) Lepas roda gigi penggerak speedometer.
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci.
d) Menggunakan tang Snap ring, lepas snap ring
10. Melepas roda gigi penggerak speedometer
14.
Lepas penahan bantalan belakang poros output dengan bantalannya, roda
gigi-1, dua bantalan rol jarum, luncuran dalam, dan bola pcngunci.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
11. Melepas snap ring
b) Menggunakan hidrolik pres, lepas penahan bantalan dengan
bantalannya, bersama-sama roda gigi-1, dan luncuran dalam.
c) Lepas dua bantalan rol-jarum
d) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci.
bantalannya, bersama-sama roda gigi-1, dan luncuran dalam.
c) Lepas dua bantalan rol-jarum
d) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci.
15. Lepas ring synchromesh, hub sleeve no. 1, dan roda gigi-2,
menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas hub sleeve no. 1, ring
synchromesh, dan roda gigi-2. SST 09950 - 00020.
menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas hub sleeve no. 1, ring
synchromesh, dan roda gigi-2. SST 09950 - 00020.
12. Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-2
16. _ Lepas hub sleeve no. 2, ring synchromesh, dan roda gigi-3. 1
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring.
13. Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-3
b) Lepas hub sleeve no. 2 bersama-sama ring synchromesh
dan roda gigi-3.
dan roda gigi-3.
Melepas hub sleeve bersama-sama ring synchromesh dan roda gigi-3
Posted by wiwit haryadi
at 12:56 PM,
Add Comment
Read more
mekanisme kerja kopling mobil
MEKANISME KOPLING ADALAH SEBUAH MEKANISME YANG MEMBUAT PUTARAN MESIN KE TRANSMISI
tabel kopling 123
MEMERlKSA DAN MENYETEL PEDAL DAN SISTEM PENGGERAK KOPLING
kopllng dengan kontrol kabel
a. Ukur tinggi pedal koplmg. tinggi pedal dan lantal 143,7-153,7 mm.
b. Bila tidak sesual, stel tinggi pedal.
Memeriksa dan menyetel pedal knpling .
.
2) Kencangkan mur pengunci.
3) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan stel gerak bebas pedal.
c.
Ukur gerak bebas pedal. Tekan pedal perlahan-lahan sampai hambatan
terasa. Gerak bebas pedal, lihat spesifikasi (lampiran). Gerak bebas
pedal 15 - 25 mm.
d. Bila tidak sesuai spesifikasi, stel, gerak bebas pedal pada ujung garpu pembebas.
1) Lepas pegas penahan.
2)
Kendorkan mur pengunci dan putar baut penyetel sampai gerak bebas
ujung garpu pembebas benar. gerak bebas ujung garpu pembebas 4,5 - 5,5
mm.
3) Kencangkan mur pengunci dan pasang pegas penahan
4) Periksa kembali gerak bebas pedal.
Penyetelcm gemk bebas kopling `,'l
2. Kopling dengan kontrol hidrolik
a. Ukur pedal dari lantai. Tinggi pedal dari lantai l43,4-153,7 mm
b. Bila tidak sesuai, stel tinggi pedal.
l) Kendorkan mur pengunci dan putar baut penyetel sampai tinggi pedal benar.
2) Kencangkan mur penguncl.
3) Setelah penyetelan tinggi pedal, periksa dan stel gerak bebas pedal dan batang pendorong
c. ukur gerak bebas pedal. Gerak bebas pedal 5- I5 mm.
d.
Ukur gerak bebas batang pendorong. Tekan pedal dengan jari
perlahan-lahan, sampai adanya sedikit pertambahan hambatan terasa,
Jarak bebas batang pendorong pada ujung pedal, 0 — 5,0 mm
e. Bila tidak sesuai, stel gerak bebas pedal dan batang pendorong.
1) Kendorkan mur pengunci dan putar batang pendorong sampai gerak bebas pedal dan batang pendorong benar.
2) Kencangkan mur pengunci
3) Setelah penyetelan gerak bebas pedal, periksa dan stel tinggi pedal.
Menyetel gerak bebas kopling hidrolikp
Membuang udara sistem-k0pling
Catatan:
Jika sistem kopling selesai dlperbaiki Atau bila diduga ada udara dalam kopling, keluarkan udara dari sistem.
Parhatian :
Jangan membiarkan minyak rem terkena pada permukaan bercat. Basuhlah segera dengan air
1) Isilah tangki cadangan dengan minyak rem. Periksa tangki cadangan. Bila perlu, tambahkan minyak rem.
2) Pasangan
selang plastik pada nepel pembuangan udara silinder pembebas.
Masukkan ujung yang lain dan plastik ke dalam kaleng atau sejenisnya,
yang berisi minyak rem setengah bagian.
3) Keluarkan udara dari saluran kopling.
a) Pompalah pedal kopling beberapa kali.
b) Sementara pedal ditekan, kendorkan nepel pembuang udara sampai minyak rem mulai keluar. Kencangkan nepel kembali.
c) Ulangi prosedur diatas beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara di dalam minyak rem yang keluar.
d) Kencangkan nepel pembuang udara. Momen 110 kg.cm
Komponen-kompcnen H10-Ver Silmde"
membongkar
a. Kuras minyak kopling dengan pipet.
b. Lepaskan hubungan pipa saluran kopling.
c. Lepaskan selang.saluran kopling.
1) Lepaskan klip.
2) Lepaskan selangnya.
d. Lepaskan klip dan pen klevis.
e. Lepaskam mur dan baut pengikatnya. kemudian lepaskan master
silinder.
f. Lepaskan baut pengikat, cincin, dan tangki cadangan (reservoir)
g. Lepaskan rakitan batang pendorong,
1) Tarik karet penutup debu dengan menggunakan obeng lepaskan snap ring.
2) Tank rakitan batang pendorong keluar.
h. Lepaskan (keluarkan) piston dengan udara tekan (kompresor)
Pemeriksaan
a, Periksa silinder dan adanya karat dan goresan.
b.
Periksa piston dan karat piston (cups ) dari adanya keausan, goresan,
atau membengkak. Bila terjadi salah satu saja,diperlukan
penggantian. Gunakan komponen dari kit silinder,
Merakit master silinder
a. Pasangkan piston
1) Oleskan gemuk Lithium soap base glycol pada piston.
2) Masukkan piston ke dalam silinder
b. Pasang rakitan batang pendorong.
a) Tekan piston dengan mempergunakan rakitan batang pendorong dan pasanglah snap ring.
b) Pasang karet penutup debu (boot) pada silinder.
Memasang rakitan butangpendcrong W W WWW
c. Pasang tangki cadangan dengan cincin dan baut pengikat Momen 250 kg.cm.
Memasang tangki cadangan
pemasangan master silinder
a. Pasang master silinder dengan baut dan mur pengikat.
b. pasang klevis, pen klevis, dan klip. Amankan pen klevis dengan klip
10. Memasang master silinder
c. Pasang selang dan pipa saluran kopling.
1) Pasang selang pada master silinder. Momen 240 kg.cm.
2) Pasang selang dan pipa, dengan tangan
3) Pasngg klip.
4) Kencangkan mur union dengan SST. Momen 155 kg.cm.
11.
d. Isilah tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara.
c. Periksa adanya kebocoran.
d. Periksa dan stel pedal kopling.
4. membongkar, memeriksa, dan memasang silinder pembebas
membongkar
a. lepaskan pipa saluran kopling, tempatkan penampung minyak rem
b. Lepaskan dua baut pengikat dan lepaskan silinder pembebas
14. Melepas silinder pembebas
c. lepas batang pendorong
d. lepas karet penutup debu
e. lepas piston dan pegas silinder dengan tekanan kompresor
15. Melepas piston dan pegas
Pemeriksaan
Periksa bagian-bagian yang dibongkar terhadap keausan atau karat atau kerusakan
Merakit silinder pembebas
a. Pasang piston
l) Oleskan gemuk Lithium soap base glycol pada piston.
2) Rakit piston dan pegas.
3) Pasang piston dan pegas pada silinder pembebas.
b. Pasang karat penutup debu dan batang pendorong. Lepas batang pendorong.
Pemasangan silinder pembebas
a. Pasaag silindér pembebas dengan dua baut pengikat.
b. Pasang pipa saluran kopling.
1) Pasang pipa dengan tangan.
2) Kencangkan mur union dengan momen 155 kg.cm.
c. Isi tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem kopling.
d. Periksa adanya kebocoran minyak.
UNIT KOPLING
1. susunan komponen kopling
Melepas Unit kopling .
a. Lepaskan transmisi dan mesin
Catatan: Jangan menguras oli transmisi.
b. Melepas penutup kopling dan kopling.
I) Berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan pada roda-roda gaya.
2) Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian rupa sehingga pegas penegang menjadi bebas. ,
3) Lepaskan baut-baut pengikat, kemudian penutup kopling
dan koplingnya.
Catatan: Jangan menjatuhkan plat kopling
I 7. Melepas kopling
c) Lepas
bantalan pembebas dengan hub, garpu, dan karet pelindung debu dari
transmisi. l) Lepaskam klip dan tarik bantalan pembebas dengan
hub.
2) (Tipe kontrol kabel). Lepas pegas penegang.
3) Lepas garpu dari karat pelindung debu (boot). ~
3. Pameriksaan dan perbaikan bagian-bagian kopling
Periksa
plat kopling dari kerusakan atau kerusakan menggunakan jangka sorong,
ukurlah kedalaman kepala paku keling. kedalaman kepala paku keling
minimum 0,3 mm (0,012 in).bila ada kelainan, gantilah plat kopiing.
b. Periksa
keolengan plat kopling menggunakan dial gauge,keolengan plat kopling.
Keolengen maksimum 0,8 mm(0,031 in). Bila keolengan berlebihan,
gantilah plat kopling.
c. Periksa
keolengan roda gaya (fly wheel) menggunakan dial gauge, ukurlah
keolcngan roda gaya. Keolengan maksimum 0,1mm (0,004 mm)
d. periksa
bantalan pilot. Putar bantalan dengan tangan, Sambl memberikan tekanan
aksial. Bila bantalan macet atau terasa berat, ganti bantalan pilot.
catatan: Bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersiham atau pelumasan kembali.
gambar 11.
21Bila perlu, ganti bantalan pilot.
I) Menggunakan SST, lepas bantalan pilot.
2) Menggunakan SST dan palu, pasang bantalan pilot yang baru
22. Memasang bantalan pilot baru
f. Pemeriksa pegas diaphragma dan keausan menggunakan jangka sorong, ukur kedalaman dan lebar keausan pegas diaphragma.
Limit Kedalaman 0,6 mm (0,024 in)
Lebar 5,0 mm (0, 197 in)
Bila perlu, ganti rakitan tutup kopIing (clutch cover).
23. Memeriksa pegczs diaphmgmu S jw
g.
Periksa hambatan pembebas. Putar bantalan dengan tangan, sambil
memberikan tekanan aksial. Bda bantalan macet atau terasa berat, ganti
bantalam pembebasi
Catatan: Bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembaii.
24
h. bila perlu, ganti bantalan pembebas.
1) Menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas bantalan pembebas dari hub.
25. Melepczs bcmtalan pzlat V
2) Menggunakan SST dan hidrolik pres, pasang bantalan pembebas yang baru pada hub.
3) Setelah pemasangan bantalan, diperiksa kembali bahwa, tidak ada kemacetan bila diputar sambil diberi tekanan.
26. Pasang karet pelindung debu, garpu,dan bantalan dengan hub pada transmisi:
1) Pasang karet pelindung debu dan garpu pembebas.
2) (Tipe kontrol kabel) Pasang pegas penegang. )
3) Pasang klip pengikat untuk mengamankan bantalan hub transmisi.
27. Memasang pelindung debu, garpu, dan bantalan pembebas.
g. Pasang transmisi.
Posted by wiwit haryadi
at 12:53 PM,
Add Comment
Read more
komponen sistem kopling mobil
KOPLING adalah cluth yang menghubungkan dengan tranmisi pada kendaraan road dua maupun roda 4
Kopling atau
Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol
dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk
memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah
tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam
keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu
pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena
saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan
release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing
akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte,
clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan
terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan
terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat
berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida,
koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak
digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat
dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini
bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat
basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas.
Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan
jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak
direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda
motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah
tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan
geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif
kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin,
kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli
tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.
Pada
umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit
kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas
plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh
roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling
dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan
menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya tekanan dari
pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana
bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di
buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan
serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling
ini dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya
pada permukaan platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk
memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian
tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk
mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan
untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau kerusakan
lainnya seperti bengkoknya plat kopling.
Unit pembebas terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan tuas untuk menarik plat tekan sehingga membebaskan kopling.
Cara
kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda
gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup
kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi
atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna
plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros
tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling.
Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat
dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat
pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini
yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila
dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan
roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan
ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama
persneling.
Posted by wiwit haryadi
at 12:46 PM,
Add Comment
Read more
rangkaian klakson dengan relay
Rangkaian klackson pakai 2 relay adalah rangkaian yang apling bagus dalam mobil maupun motor ataupun sejenis nya dan ini paling dicarai oleh banyak pihak.
Mungkin berguna buat rekan2
Banyak diantara kita yang kurang puas dengan suara klakson bawaan motor/mobil yang kurang keras/lantang, atau juga lampu standar yang kurang terang atau berdaya kecil.
Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb.
Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut.
Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh.
Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay.
Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar penghubung/pemutus untuk arus beban yang cukup besar, dikontrol oleh sinyal listrik dengan arus yang kecil.
Dengan menggunakan relay, kabel yang menuju saklar tidak perlu kabel yang tebal, sebab arus yang terhubung ke saklar sangatlah kecil.
Banyak relay yang beredar di partshop, ada berbagai merek seperti Hella, Bosch, Omron, dsb, … dan banyak pula yang dipalsu.
Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan relay bermerek BOSCH yang asli, begitu juga dengan socket relaynya.
Berikut komponen yang diperlukan untuk project ini..
- Socket Relay merek Bosch + terminal konektornya
- Relay Bosch 4 kaki tipe “0 332 019 453”
- Fuse Box (kotak sikring) + terminal konektornya
- Fuse / Sikring yang disesuaikan dengan beban arusnya .. misalnya 10 Ampere.
- Kabel tebal serabut diameter 5mm
- Terminal Ring 10mm.
Cara Pasang..
Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif.
Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol.
Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol. Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.
NEGATIVE SYSTEM:
Gambar di atas memperlihatkan rangkaian klakson dengan sistem Negative.
Untuk pemasangannya lihat gambar di bawah:
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 menuju salah satu Kabel klakson (B)
Pemasangan kabel dari kaki 85 dan 86 boleh terbolak balik polaritasnya.
Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
POSITIVE SYSTEM:
Gambar di bawah memperlihatkan kabel standar yang menuju klakson dipotong.
Untuk bagian yang atas kita beri kode A, dan bagian yang menuju klakson kita beri kode B.
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 dihubungkan ke body mobil/motor (negatif/ground).
Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
Nah.. semoga penjelasan di atas bisa mudah dimengerti, dan rekan-rekan bisa pasang sendiri klakson barunya.
Rangkaian di atas sama penerapannya untuk pemasangan lampu tambahan atau merubah lampu ke daya yang lebih besar.
Manfaat yang didapat dengan menggunakan rangkaian relay ini adalah:
- klakson akan bersuara lebih keras/lantang atau lampu akan menyala lebih terang.
- saklar klakson / lampu akan lebih awet.
Mungkin berguna buat rekan2
Banyak diantara kita yang kurang puas dengan suara klakson bawaan motor/mobil yang kurang keras/lantang, atau juga lampu standar yang kurang terang atau berdaya kecil.
Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb.
Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut.
Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh.
Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay.
Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar penghubung/pemutus untuk arus beban yang cukup besar, dikontrol oleh sinyal listrik dengan arus yang kecil.
Dengan menggunakan relay, kabel yang menuju saklar tidak perlu kabel yang tebal, sebab arus yang terhubung ke saklar sangatlah kecil.
Banyak relay yang beredar di partshop, ada berbagai merek seperti Hella, Bosch, Omron, dsb, … dan banyak pula yang dipalsu.
Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan relay bermerek BOSCH yang asli, begitu juga dengan socket relaynya.
Berikut komponen yang diperlukan untuk project ini..
- Socket Relay merek Bosch + terminal konektornya
- Relay Bosch 4 kaki tipe “0 332 019 453”
- Fuse Box (kotak sikring) + terminal konektornya
- Fuse / Sikring yang disesuaikan dengan beban arusnya .. misalnya 10 Ampere.
- Kabel tebal serabut diameter 5mm
- Terminal Ring 10mm.
Cara Pasang..
Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif.
Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol.
Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol. Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.
NEGATIVE SYSTEM:
Gambar di atas memperlihatkan rangkaian klakson dengan sistem Negative.
Untuk pemasangannya lihat gambar di bawah:
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 menuju salah satu Kabel klakson (B)
Pemasangan kabel dari kaki 85 dan 86 boleh terbolak balik polaritasnya.
Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
POSITIVE SYSTEM:
Gambar di bawah memperlihatkan kabel standar yang menuju klakson dipotong.
Untuk bagian yang atas kita beri kode A, dan bagian yang menuju klakson kita beri kode B.
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 dihubungkan ke body mobil/motor (negatif/ground).
Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
Nah.. semoga penjelasan di atas bisa mudah dimengerti, dan rekan-rekan bisa pasang sendiri klakson barunya.
Rangkaian di atas sama penerapannya untuk pemasangan lampu tambahan atau merubah lampu ke daya yang lebih besar.
Manfaat yang didapat dengan menggunakan rangkaian relay ini adalah:
- klakson akan bersuara lebih keras/lantang atau lampu akan menyala lebih terang.
- saklar klakson / lampu akan lebih awet.
Posted by wiwit haryadi
at 12:27 PM,
Add Comment
Read more
Langganan:
Postingan (Atom)